Peggy Melati Sukma Dukung Kelestarian Topeng

Penulis: Anton

Diterbitkan:

Peggy Melati Sukma Dukung Kelestarian Topeng Peggy Melati Sukma Foto: Deni Mulyadi

Kapanlagi.com - Topeng seringkali dikonotasikan sebagai sebuah hal yang berkaitan dengan kepura-puraan atau menutupi kenyataan yang ada. Namun, arti topeng bagi Peggy Melati Sukma adalah sebuah ekspresi keterikatan sejarah manusia kepada leluhurnya dan seringkali menjadi bagian dari ritual yang sifatnya adalah sebuah perayaan atau peringatan.

"Topeng itu adalah ekspresi keterikatan sejarah manusia kepada leluhur, jadi bagian ritual yang sifatnya perayaan atau peringatan kepada leluhur yang dipresentasikan dalam bentuk topeng. Sejarah itu tak boleh dilupakan, kadang kita lalai atau lupa, tapi lewat cara-cara yang kita bisa melalui apresiasi, maka topeng adalah representasi komunitas masa kini dan ketika hidup, untuk melakukan keterikatan kepada leluhur. Jadi buat saya artinya dalam," jelasnya saat ditemui di Alun-Alun Grand Indonesia ‘Festival Topeng Nusantara 2010’.

“Karena menurut saya, sebagai bangsa Indonesia, apalagi bangsa yang memiliki kekayaan luar biasa, ada 3 hal yang harus kita miliki dan kuasai, yakni kearifan lokal masing-masing, karena kita tinggal di negara kepualauan, kearifan nasional sebagai sebuah bangsa dan kearifan internasional hingga mampu menjadi bangsa yang berdiri sendiri sehingga mampu berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dengan percaya diri tinggi.„
Peggy Melati Sukma

Dan generasi penerus bangsa sudah selayaknyalah untuk melestarikan topeng, sebagai salah satu warisan budaya bangsa dan juga sebagai wujud dari kearifan sebagai seorang warga negara.

"Lewat berbagai media, tapi yang paling bisa diterima adalah melalui buku. Festival yang dilakukan sebagai perayaan, sebagai pengingat, dan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dan budaya lokal. Karena menurut saya, sebagai bangsa Indonesia, apalagi bangsa yang memiliki kekayaan luar biasa, ada 3 hal yang harus kita miliki dan kuasai, yakni kearifan lokal masing-masing, karena kita tinggal di negara kepulauan, kearifan nasional sebagai sebuah bangsa dan kearifan internasional hingga mampu menjadi bangsa yang berdiri sendiri sehingga mampu berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dengan percaya diri tinggi."

"Nah, ini bisa dicapai dengan jalur pendidikan. Mudah-mudahan apa yang dijalani dalam festival ini dapat menyerap ini melalui jalur itu. Makanya kita kerjasama dengan Kemenbudpar dan Kemendiknas," himbaunya.

Lalu sampai sejauh manakah pendataan topeng yang telah dilakukan selama ini?

"Sejauh ini kita lakukan melalui tempat-tempat yang memang sudah mengumpulkan topeng. Misalnya rumah topeng di Bali, Agus Prayitno yang memiliki ribuan topeng. Kalau seni topengnya dari anjungan-anjungan yang ada di TMII (Taman Mini Indonesia Indah) dengan ngasih data yang ada di daerah masing-masing," tandasnya. 

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

(kpl/dis/bun)

Editor:

Anton

Rekomendasi
Trending