Kapanlagi.com - Lawakan ala Tora Sudiro dan Vincent Rompies pada film layar lebar sedang diupayakan menjadi satu trademark oleh sutradara film KRAZY, CRAZY, KREZY, Rako Prijanto. Dipicu oleh banyaknya film komedi yang dirilis saat ini namun tidak ada yang khas, Rako ingin membuat sesuatu yang beda. Kelak, menurut Rako, penonton bisa menyadari bahwa akting lucu Tora, Vincent, atau Indra Birowo, itu bisa menjadi satu ciri khas tersendiri. "Saya ingin menciptakan satu trademark seperti halnya lawakan khas Srimulat," ujar Rako saat jumpa pers film KRAZY, CRAZY, KREZY di Cafe Sing, FX Plaza, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (14/7). Menurut Rako, di luar negeri ada beberapa aktor yang bisa ditiru karena sukses dengan trademark-nya masing masing. "Misalnya Stephen Chow, itu komedi. Atau Jackie Chan, action dan komedi. Pemeran James Bond juga saya rasa begitu," tutur sutradara film MERAH ITU CINTA itu. Di Indonesia juga sempat ada aktor yang sukses dengan trademark-nya masing-masing, antara lain Warkop DKI untuk genre komedi dan Barry Prima pada genre action. Maka, Rako yakin Tora maupun Vincent bisa meniru hal serupa. Terlebih, menurut pria kelahiran Magelang, 4 Mei 1973, itu sudah ada bukti. Lewat lebih dari tiga judul film komedi yang dibintangi Tora dan Vincent, penontonnya selalu di atas 400 ribu. "Jadi sudah segmented dan memang ada penontonnya segitu," jelas pria brewokan itu. Memang, Rako melanjutkan, untuk hitung-hitungan penonton saat ini harus sedikit bersabar. Sulit mencapai penonton pada jumlah jutaan orang mengingat terbatasnya bioskop. "Dulu bioskop itu sampai ke kabupaten. Sekarang hanya di kota dan tempat elit saja. Ada kesan bahwa kalau orang mau ke bioskop harus pakai baju bagus, beli popcorn, sambil ngeceng. Dulu orang pakai sarung saja, naik sepeda, dan beli pisang goreng, datang ke bioskop. Maka bisa ditonton 5 juta orang itu memang sudah rata-rata," keluh Rako.   

Berita Foto

+22

Launching Film Komedi Baru 99 Pictures