Kapanlagi.com - Beredarnya film COWBOYS IN PARADISE di internet memang membuat geger dunia pariwisata Indonesia. Pasalnya, film ini bercerita tentang para pria penjaja seks di pantai Kuta, Bali. Terlepas dari benar tidaknya muatan film itu, presenter Shahnaz Haque punya pandangan tersendiri mengenai beredarnya film tersebut."Ini merupakan sebuah tantangan untuk dunia pariwisata di Indonesia, karena selama ini Bali dijadikan tempat yang sangat sensitif untuk menjual pada wisatawan asing maupun lokal. Dengan adanya pembuatan film ini akan membuat nilai dari pariwisata di Bali menurun karena tentu sangat tidak enak," tuturnya ketika ditemui di FX Sudirman, Jakarta Selatan, beberapa waktu yang lalu.Menurut Shahnaz, dengan beredarnya film ini, masyarakat yang mencintai Indonesia, Bali pada khususnya harus bisa menjawab tantangan untuk menjaga citra Bali. "Memang kalau di sini film itu dihujat karena kita merasa memiliki Bali dan merasa benci sekali Bali diperlakukan seperti itu sehingga mendapat nilai moral yang jelek, tetapi di Australia mendapat penghargaan, yang saya dengar seperti itu," tuturnya. Shahnaz menyarankan untuk tidak mencampuradukkan tentang film ini dengan urusan negara serta tidak serta merta menghakimi sang sutradara film. "Kita harus berbaik sangka dulu, jangan-jangan dia membuat film ini untuk membuat mata dunia melihat bahwa ada tempat yang namanya Bali butuh bantuan untuk dinaikkan nilai-nilai kebaikan dibanding keburukan. Jadi kita harus berbaikan sangka sama orang ini. Selama ini kan Indonesia selalu merasa kebakaran, wah ada masalah baru bertindak tetapi memang perlu diperlakukan seperti itu," paparnya lagi. Shahnaz juga tidak menganggap perlu dibuatnya film tandingan.Shahnaz menanggapi bijak persoalan ini karena ia memang pernah bekerja buat pariwisata. Tahun 1993 ia dikontrak untuk jadi none Jakarta dan itu tugasnya keliling di luar Indonesia untuk menceritakan kondisi Indonesia, khususnya Jakarta. "Makanya saya tidak pernah bicara jelek tentang negara saya, dan mengajarkan pada tiga anak saya karena mereka tidak punya nilai kalau sudah melakukan itu," pungkasnya.