Lukman Sardi Jadi Ikon Karya Sastra Klasik
Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Aktor Lukman Sardi dipercaya sebagai icon buku sastra klasik Indonesia berjudul Salah Pilih karya Nur Sutan Iskandar. Misi yang diemban oleh putra violis Idris Sardi ini adalah untuk terus mengenang karya besar para sastrawan masa lalu."Agar generasi sekarang tahu karya sastra zaman dulu. Saya jadi ikon Salah Pilih," tegasnya.Buku Salah Pilih sendiri menurut Lukman merupakan karya fenomenal dengan cerita yang masih bisa dinikmati oleh generasi saat sekarang. Meski bahasanya masih menggunakan bahasa melayu, namun karya itu bisa dipahami setiap kalimat demi kalimatnya."Setelah saya baca ternyata buku itu menarik. Ceritanya masih bisa dinikmati. Namun karena bahasanya Melayu, karenanya memang harus dipahami kalimatnya," ungkapnya.Lukman mengaku sebagai pecinta buku, termasuk novel dan buku-buku cerita menarik lainnya, termasuk biografi tokoh sekali pun. "Saya juga biasanya membaca biografi. Karena itu kisah nyata. Dan dari biografi pun kita bisa banyak belajar," tegasnya.Sementara itu, buku Salah Pilih memiliki beberapa hal yang sama dengannya, yaitu sisi romantisme. "Dari segi bukunya lebih menonjolkan sisi romantisme kali ya. Dan gue bisa dibilang pria romantis. Karena bisa dilihat gue itu suka nulis puisi," pungkasnya.Tidak hanya Lukman yang menjadi icon Salah Pilih, artis Cornelia Agatha juga dipercaya sebagai ikon buku Layar Terkembang, Maudy Kusnadi ikon buku Salah Asuhan, Yuni Shara ikon buku Azab dan Sengsara, Andrei Aksana ikon buku Habis Gelap Terbitlah Terang, Tio Pakusadewo ikon buku Atheis, Vincent Club Eighties ikon buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, dan Happy Salma sebagai ikon buku Sitti Nurbaya.
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(kpl/ant/dar)
Darmadi Sasongko
Advertisement