Kapanlagi.com - Kasus pencemaran nama baik kuasa hukum Agung Setyawan, Partahi Sihombing, yang dilakukan oleh Alex Asmasoebrata melalui media elektronik dan cetak, seolah jalan di tempat. Pemeriksaan kasus tersebut yang dinilai lamban membuat gerah Anthony Hilman, SH, MBA, Ketua DPD DKI Kongres Advokat Indonesia (KAI).

Ketua perkumpulan para pengacara wilayah Jakarta ini langsung bereaksi dengan menemui Kapolda Metro Jaya, meminta agar kasus tersebut segara dituntaskan.

"Ini adalah dukungan terhadap laporan yang dibuat kuasa hukum Agung, yang disangka oleh Alex bertindak 'preman' dalam menjalankan profesinya. Kami sudah memberikan peringatan oknum-oknum yang tidak ada hubungannya dengan masalah ini," terang Anthony, saat ditemui di Polda Metro Jaya Jakarta Selatan, Rabu (14/1).

Pernyataan ayahanda pembalap wanita Alexandra Asmasoebrata, yang mengatakan agar sebaiknya pengacara jangan bersikap seperti preman tersebut, menurut Anthony, adalah sebuah kesengajaan yang bertujuan untuk mengaburkan pokok permasalahan.

"Alex memberikan pernyataan: 'pengacara jangan galak-galak seperti preman'. Kami advokat kok dibilang preman, jangan persepsi sendiri. Kalau pertama tidak apa-apa, mungkin dia emosi, tapi ini sudah berulang-ulang. Pernyataan-pernyataan seperti itu sepertinya sengaja dilakukan untuk mengaburkan permasalahan ini," tegas Anthony.

Lebih lanjut Anthony mengatakan, "Tindakan segelintir orang yang telah melecehkan advokat ini adalah pelecehan terhadap profesi. Peringatan, jangan sampai seenaknya orang melakukan intervensi terhadap profesi orang."

"Kami tidak mau bertemu Alex karena ini bukan pidana biasa, ini menyangkut profesi. Kalau kata-kata maaf itu urusan individu, tapi kalau pelecehan itu urusan hukum," pungkasnya.

Beberapa waktu lalu Alex Asmasoebrata diancam akan disomasi oleh tim kuasa hukum Agung Setyawan, korban penganiayaan yang dilakukan oleh artis Marcella Zalianty, karena dianggap telah memberikan informasi yang keliru pada publik.

Namun ancaman somasi itu dipandang sebelah mata oleh Alex dan dirinya malah menganggap para pengacara Agung telah bertindak dengan cara-cara premanisme.